Selasa, 22 Juli 2008

ORPHEUS


Adalah Orpheus putra Oeagrus dan Calliope, Penguasa Thracian. Kemampuan menyanyinya sekelas Pavarotti , petikan harpanya(Lyre, dari dewa Apollo). Got the look, talent and beautiful wife, Eurydice. Eurydice mati digigit ular. Ia nekat menghadap Hades penguasa Underworld, untuk minta ijin untuk membawa kembali Eurydice.Dengan kemampuan bernyanyinya, ia berhasil meluluhkan hati Hades dan membuatnya terlena. Dengan satu syarat, Orpheus tidak boleh menengok ke belakang saat membawa Eurydice Tapi emang dasar bandel, Orpheus tetep menengok saat sudah tiba di bibir neraka. Lehernya keseleo dan Eurydice terlepas masuk kembali ke neraka. Setelah cerita tentang kebesaran cinta tadi, yang jadi pertanyaan saya adalah : Kenapa Hades tidak memperbolehkan Orpheus menengok kebelakang? Begitu jugakah kita seharusnya hidup? Lihat kedepan aja. Fokus... fokus... fokus... Tapi saat kemarin saya mencoba me-restart hidup saya lagi, seorang teman kekeuh meyakinkan saya untuk kembali melihat ke belakang. Jangan dikubur. Well, bukan saya tak mau nengok kebelakang. Ada benarnya teman saya tadi, buat berkaca. Tapi saya akan menggunakannya sebagai kaca spion aja. Bukan buat atret [ini bahasa apa ya?] berjalan mundur, tapi biar nggak ditabrak. Untuk sesekali bener-bener kalo butuh aja] ngintip ke belakang, tapi pandangan tetep lurus ke depan. Maju tak kena mundur pun tak kena. Begitukah? Mungkin hanya Hades yang tau....

Tidak ada komentar: